Tim THP FATETA UTS Lolos Top 15 The 3rd Soedirman Scientific Competition 2014

Tim FATETA UTS

Tim Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Teknologi Sumbawa berhasil masuk dalam 15 besar The 3rd Soedirman Scientific Competition 2014. Kompetisi yang diselenggarakan oleh civitas Universitas Jendral Soedirman (UNSOED) Purwokerto ini dilaksanakan di gedung rektorat UNSOED, pada Sabtu, 14 juni 2014, kompetisi tersebut dimaksudkan untuk menghadapi Asean Economic Community 2015.
Diikuti oleh 204 karya tulis yang datang dari 49 universitas, Tim UTS  berhasil masuk dalam 15 besar grand fhinalis bersaing bersama 2 tim dari UGM, 2 tim dari Universitas Brawijaya, 1 tim Universitas Bunda Mulia Jakarta, 1 tim Universitas lambung Mangkurat Banjarmasin, 1 tim dari IPB, 1 tim Universitas Hasanuddin, 1 tim dari Universitas Airlangga Surabaya, 1 tim dari Universitas Negeri Medan, 1 tim dari Universitas Negeri Medan, dan 1 tim dari UNDIP. Para fhinalis akan melakukan presentasi atas karya tulis atau proposal yang diajukan untuk meraih gelar juara.
Karya tulis yang diajukan oleh tim THP UTS yang diketuai oleh Diranda Nova Aditya, bersama anggota Nur Wahyuni dan Muhammad Ridwan, ketiganya mahasiswa semester 2 UTS, mengambil tema “Banna Weevil Bioplastik”, pembuatan bioplastik berbahan dasar bonggol pisang untuk menciptakan biodegradable yang ramah lingkungan. Karya tulis yang terinspirasi oleh potensi Pulau Sumbawa yang mampu menghasilkan pisang sebanyak 22.029 ton per tahun ini, membahas tentang penggunaan bonggol pisang sebagai bahan baku bioplastik, dimana pisang mengandung karbohidrat yang tinggi yaitu sebesar 66,22 persen per berat keringnya. Diharapkan Banana Weevil Bioplastik dapat digunakan sebagai alternative plastic ramah lingkungan dalam menghadapi AEC 2015.
Dengan dasar pemikiran bahwa pertumbuhan kebutuhan plastik tumbuh sebesar 5 persen per tahun di dunia, dengan jumlah produksi saat ini mencapai 200 ton di seluruh dunia yang didominasi plastic konvensional. Seperti diketahui plastic konvensional menimbulkan masalah pencemaran lingkungan karena membutuhkan waktu degradasi mikroba lebih dari 50 tahun, serta kandungan biosphenolnya pada plastik sangat berbahaya bagi kesehatan, karena terbukti mampu memicu kanker. Dengan adanya AEC 2015 dikhawatirkan produksi plastic konvensional akan semakin meningkat sehingga pencemaran lingkungan dan bahaya kesehatan yang akan ditimbulkan akan semakin besar.
Meski perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mampu memberi jawaban atas permasalahan tersebut, namun kendala harga yang tinggi atas bahan dasar pati dan selulosa yang juga dimanfaatkan sebagai bahan pangan manusia, untuk itu UTS menawarkan solusi Banana Weevil Bioplastik menciptakan plastik ramah lingkungan dengan harga terjangkau.
Turut mendampingi tim UTS, sekaligus berperan sebagai dosen pembimbing, Lailatul Azkiyah mengaku bangga dan mengapresiasi karya mahasiswa ini. Meski tidak berhasil keluar sebagai pemenang, namun UTS, sebagai universitas yang baru lahir, dan mahasiswanya yang masih semester 2 telah mampu bersaing dengan universitas-universitas besar Indonesia, selain “memberitahukan” kepada dunia bahwa potensi alam yang dimiliki oleh Sumbawa mampu memberi solusi terhadap kekhawatiran-kekhawatiran yang ditimbulkan dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi dunia atas kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini.  
 

Tweet

Jangan sampai ketinggalan postingan-postingan terbaik dari Imam Muhidin S. Berlangganan melalui email sekarang juga:

Atau sobat juga bisa follow Imam Muhidin S dengan mengklik tombol di bawah ini:

Artikel keren lainnya:

Ditulis oleh Unknown pada tanggal Monday 16 June 2014